Setelah mengatakan itu, aku hanya bisa membuka handphone untuk mendengarkan lagu yang menurutku mewakili perasaanku saat ini. Aku ingin menangis walaupun sedaritadi aku meyakinkan diriku bahwa aku baik-baik saja, aku ingin pergi melepas semua ini, melepas semua karma yang mungkin baru kudapat hari ini, melepas kamu. Yang aku tau takan bisa aku perjuangkan lagi.
Seharusnya aku lega, iya lega. Karena aku terbebas dari tanggung jawab memperjuangkan sesuatu yang menurutku tidak akan membuatku bahagia pada akhirnya, namun siapa sangka dalam setiap proses aku memperjuangkannya aku bahagia.
Dulu sekali, aku selalu menghibur diriku dengan mengatakan "siapa tau kita yang tidak didukung penghuni semesta, justru samgat direstui oleh semesta itu sendiri". Bingung? Baik aku jelaskan, hubungan kami ditentang kedua orang tua kami, menurutmu apa yang bisa diharapkan dari hubungan yang tidak mendapat restu orang tua? Kawin lari? Jangan bodoh.
Aku sempat berfikir seiring berjalannya waktu mungkin mereka akan bisa menerima hubungan kami, tapi nyatanya tidak.
Yasudah
Dia pun berulangkali meninggalkanku ketika kami sedang dalam masalah.
Aku ingin menangis, menangis memohon maaf.
Memohon maaf atas apa yang aku lakukan sehingga karma ku seperti ini,.
Ingin sekali aku menangis, karena sampai saat ini satu bulan setelah dia meninggalkanku,
Aku masih belum bisa menangis bahkan aku belum merasa bebas.
Aku merasa hal ini hal yang biasa tapi kenapa aku sedih tapi kenapa aku tidak bisa menangis hanya untuk merasa lega.
Kuakui aku sempat sangat mencintainya, kenapa kukatakan sempat? Karena saat ini aku tidak tahu perasaanku sebenarnya.
Aku tidak membencinya, tetapi aku merasa biasa saja pada saat dia pergi.
Ada sesuatu yang mengganjal tapi aku tidak bisa mengungkapkannya, untuk menangis saja aku tidak bisa.
Satu-satunya hal yang bisa membuat aku tidak melakukan tindakan bodoh saat ini adalah karena aku percaya "ketika kamu merasa tuhan tidak adil, percayalah dia sedang membukakan jalan lain yang terbaik untukmu"
Tapi tetap saja, aku ingin menangis agar aku merasa lega, aku ingin tapi aku tidak mampu.