Minggu, 22 Maret 2015

Hari ini

"Sudah pergi saja, aku tidak akan menangis", teriak ku entah kepada siapa, pada orang-orang sedari tadi berlalu-lalang di tv ataukah kepada diriku sendiri.

Setelah mengatakan itu, aku hanya bisa membuka handphone untuk mendengarkan lagu yang menurutku mewakili perasaanku saat ini. Aku ingin menangis walaupun sedaritadi aku meyakinkan diriku bahwa aku baik-baik saja, aku ingin pergi melepas semua ini, melepas semua karma yang mungkin baru kudapat hari ini, melepas kamu. Yang aku tau takan bisa aku perjuangkan lagi.
Seharusnya aku lega, iya lega. Karena aku terbebas dari tanggung jawab memperjuangkan sesuatu yang menurutku tidak akan membuatku bahagia pada akhirnya, namun siapa sangka dalam setiap proses aku memperjuangkannya aku bahagia.
Dulu sekali, aku selalu menghibur diriku dengan mengatakan "siapa tau kita yang tidak didukung penghuni semesta, justru samgat direstui oleh semesta itu sendiri". Bingung? Baik aku jelaskan, hubungan kami ditentang kedua orang tua kami, menurutmu apa yang bisa diharapkan dari hubungan yang tidak mendapat restu orang tua? Kawin lari? Jangan bodoh.
Aku sempat berfikir seiring berjalannya waktu mungkin mereka akan bisa menerima hubungan kami, tapi nyatanya tidak.
Yasudah
Dia pun berulangkali meninggalkanku ketika kami sedang dalam masalah.
Aku ingin menangis, menangis memohon maaf.
Memohon maaf atas apa yang aku lakukan sehingga karma ku seperti ini,.
Ingin sekali aku menangis, karena sampai saat ini satu bulan setelah dia meninggalkanku,
Aku masih belum bisa menangis bahkan aku belum merasa bebas.
Aku merasa hal ini hal yang biasa tapi kenapa aku sedih tapi kenapa aku tidak bisa menangis hanya untuk merasa lega.

Kuakui aku sempat sangat mencintainya, kenapa kukatakan sempat? Karena saat ini aku tidak tahu perasaanku sebenarnya.
Aku tidak membencinya, tetapi aku merasa biasa saja pada saat dia pergi.
Ada sesuatu yang mengganjal tapi aku tidak bisa mengungkapkannya, untuk menangis saja aku tidak bisa.
Satu-satunya hal yang bisa membuat aku tidak melakukan tindakan bodoh saat ini adalah karena aku percaya "ketika kamu merasa tuhan tidak adil, percayalah dia sedang membukakan jalan lain yang terbaik untukmu"
Tapi tetap saja, aku ingin menangis agar aku merasa lega, aku ingin tapi aku tidak mampu.


Minggu, 01 Maret 2015

#132HoursInNTT (day 4 & 5)



February 1st

Subuh jam 04.00 wita udah dibangunin, jadilah kita cuci muka dan lanjut naik mobil sampai pintu masuk Kelimutu, sekitar 30 menitan sampai disana yah malah hujan padahal niatnya ngeliat sunrise huff… diemlah kita di mobil nunggu hujan reda, gue sih tidur lagi di mobil haha terus sekitar jam 07.00 wita dibangunin ternyata hujannya udah berhenti, terus naiklah kita sekitar 30-45 menit ke puncaknya.
naik ke puncaknya naik tangga kaya gini, menurut gue lebih capek naik tangga sih kalo mendaki atau naik-naik gitu heuheu..


Di puncak gunung Kelimutu 1650 Mdpl, terdapat 3 danau kawah yang bisa berubah warna, danau yang dianggap sakral oleh warga setempat karena mereka percaya arwah orang yang udah meninggal bakal abadi dan akan menempati salah satu dari ketiga danau ini tergantung dari karma hidup mereka.



Ini foto danau kawah dari Puncak Gn. Kelimutu.
warnanya beda-beda kan, katanya warna air danau ini berubah setiap tahunnya sesuai dengan aktivitas vulkanik gunung.
Anginnya diatas anjaaay dingin bangettt dan keras, karena ga kuat gue turun, terus ke kawah yang paling bawah

Setelah puas liat danau kawah dan take a lotttttt of picture, gue langsung turun sama temen-temen gue.
Sampe di homestay, kita mandi terus breakfast lanjut perjalanan hari ini ke Ende, setelah 2 jam perjalanan sampai Ende kita check in di Hotel Ikhlas, schedule selanjutnya tinggal jalan-jalan di pasar aja sih sambil nunggu waktu balik Denpasar besok. Sampe kamar hotel kita berempat langsung tidur gak sadar bangun-bangun udah jam 16.00 wita, kita langsung mandi terus naik angkot buat ke Pasar di deket pantai Ende, niatnya cari oleh-oleh eh ternyata tokonya udah tutup yaudah deh akhirnya kita Balik ke hotel terus leyeh-leyeh nunggu besok.

February 2nd
Whoaaaa our last day in NTT, kita bangun jam 08.00 wita, langsung naik angkot buat ke pasar yang kemarin, buat cari oleh-oleh. Setelah sekitar 1 jam-an tawar menawar dan akhirnya dapet, kita balik ke Hotel lagi buat mandi, sarapan terus Packing.
Jam 12.00 wita Bandara di Ende baru buka, terus kita jalan sekitar 20 menitan dari Hotel ke Bandara

Terus kita naik pesawat, transit Labuan Bajo baru Denpasar.    
View dari atas pesawat yang baru take off. Kebayang kan indahnya Flores. 


Thankyou NTT for 132 hours. GoodByeNTT :")